Rabu, 10 September 2008

Wahyu Budi Wibowo, Perenang Cilik Berprestasi dari SMPN 2 Kroya


Wahyu Budi Wibowo, itulah nama lengkapnya. Postur tubuhnya tergolong kecil untuk anak seusianya. Namun, kecilnya postur tubuh, bukan berarti cowok yang lahir pada tanggal 29 Juni 1996, ini tidak bisa berprestasi. Bahkan, prestasi yang diraihnya tergolong luar biasa. Dengan postur tubuh yang kecil, sudah beberapa lomba diikuti dan dimenangkannya.

Cowok yang menekuni olah raga renang sejak kelas 3 SD, ini menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri Kroya 03, sebelum akhirnya melanjutkan belajar ke SMP Negeri 2 Kroya.

UFO Tirta Kusuma Kroya, merupakan klub tempatnya berlatih setiap harinya. Klub yang bertempat di Kolam Renang Tirta Kusuma Kroya ini, di latih oleh Pak Catur, seorang guru olah raga senior di Kroya.

Banyak sekali prestasi yang sudah diraih cowok yang sekarang duduk di kelas VII-H ini, baik setelah masuk ke SMP Negeri 2 Kroya, maupun sebelum masuk ke SMP Negeri 2 Kroya. Lomba terakhir yang diikutinya adalah Kejuaraan Renang antar SMP Se-Kabupaten Cilacap. Pada kejuaraan itu, prestasi yang diraihnya cukup banyak, yaitu:

1) Juara 2 Renang Gaya Bebas 100m

2) Juara 2 Renang Gaya Ganti Perorangan

3) Juara 2 Renang Gaya Punggung

4) Juara 3 Renang Gaya Dada

5) Juara 3 Renang Gaya Bebas 50m

Dengan demikian medali yang diraihnya adalah 3 perak dan 2 perunggu. Dengan jumlah medali tersebut, ia pun menjadi perenang terbaik ketiga pada kejuaraan itu. Yang menarik, pada kejuaraan renang itu, ternyata Wahyu Budi Wibowo termasuk perenang paling muda dan paling kecil yang dapat berprestasi.

Itulah sekilas prestasi Wahyu Budi Wibowo, perenang cilik yang telah mengharumkan nama SMP Negeri 2 Kroya di tingkat Kabupaten. Siapa lagi yang mau menyusul..???

Selasa, 09 September 2008

Eksist, Lokomotif Pengembangan Jurnalistik Siswa


oleh: Zaenal Arifin, S.Pd.


Jurnalistik adalah kemampuan seseorang untuk dapat mencatat, mendokumentasikan, dan melaporkan suatu peristiwa kepada orang lain. Dengan teknik jurnalistik yang baik, maka orang lain dapat memahami suatu peristiwa meskipun orang tersebut tidak menyaksikan peristiwa itu secara langsung.

Dasar-dasar jurnalistik, juga seharusnya ditanamkan pada anak sedini mungkin, misalnya pada usia sekolah. Dengan pemahaman jurnalistik yang baik, maka anak pada usia sekolah (misalnya SMP) dapat membuat sebuah narasi dari suatu peristiwa dengan baik.

Dewasa ini, pemberian kemampuan jurnalistik bagi anak-anak usia sekolah terutama tingkat SMP sangatlah kurang. Pada umumnya siswa setingkat SMP tidak memiliki kemampuan jurnalistik yang memadai.

Eksist, sebagai Tabloid Siswa SMP Negeri 2 Kroya, yang telah terbit sejak bulan April 2006, dapatlah disebut sebagai lokomotif pengembangan jurnalistik di sekolah. Sebagai tabloid siswa, memang tulang punngung penggarapan eksist adalah siswa. Bisa dikatakan, eksist adalah dari, oleh, dan untuk siswa.

Dengan umurnya yang masih muda, ternyata eksist mampu mengembangkan kemampuan jurnalistik siswa cukup efektif. Banyak reporter, atau bahkan cerpenis yang dihasilkan dari penerbitan tabloid eksist ini. Tentu saja, dari semua yang sudah ada, masih perlu banyak pengambangan lagi. Untuk ini, eksist sangat mengharapkan ide-ide cemerlang dari semua pihak, siswa, guru, atau kepala sekolah, dalam rangka mengembangkan eksist ke depan, sehingga tampil lebih baik dari sekarang. Semoga.

Kroya, Medio September 2008